Header Ads

Header ADS

Tata Cara / Prosesi Menerima Lamaran Umat Hindu Bandar Lampung

Bandarlampung (6/7) - Pada hari ini Pengurus Banjar dan Pura Bhuana Shanti mendapatkan undangan untuk menghadiri dan ikut mensukseskan prosesi lamaran putri Bapak Wayan Suwatra. Acara ini tentunya sangat menarik untuk diikuti dan dicermati sebagai pembelajaran untuk kami khususnya dan untuk umat sedharma pada umumnya yang berada di Bandarlampung.

Setelah persiapan selesai dilakukan, maka Pembawa Acara yang dibawakan oleh Bapak Wayan Aryudi yang juga merupakan sekretaris Banjar Bhuana Shanti membacakan rentetan acara yang akan dilakukan. Adapun presesi tersebut

Pembukaan
Dengan diawali Doa Panganjali umat AUM Swastiastu dan AUM Awignam astu namo sidham acarapun dibuka oleh pembawa acara.

Matur Piuning
Matur piuning dilakukan untuk memohon agar kiranya Hyang Widhi memberikan kelancaran pada acara ini, ritual ini dipimpin oleh pinandita Dewa Made Raka dan acara menjadi lebih hikmat dengan iringan lantunan kidung kidung suci oleh ibu-ibu Pesantian.


Sambutan Pihak Pradana
Setelah selesai melakukan matur piuning, maka pihak pradana bapak Wayan Suwatra yang dalam hal ini diwakili oleh bapak Nyoman Karinu memberikan sambutannya. Yang pada intinya ingin mengetahui tujuan kedatangan dari Pihak Purusa.


Sambutan Pihak Purusa
Pada kesempatan ini Pihak Purusa bapak Ketut Budana yang dalam hal ini diwakili oleh bapak Ketut Darmanta dan diteruskan oleh bapak Kadek Sayang menyampaikan bahwa niat mereka datang adalah untuk meminang putri dari bapak Wayan Suwatra yang bernama Kadek Astenya Diyani Untuk dipersunting sebagai istri dari anak beliau yang bernama I Kadek Rusjaya.


Tanggapan Pihak Pradana
Setelah mengetahui niat kedatangan dari pihak Purusa pihak pradanapun menanyakan kepada putrinya Kadek Astenya apakah benar menyetujui dan menerima pinangan tersebut? Kadek Asten dengan mantap mengiyakan dan menerima pinangan tersebut. Tidak sampai disitu pihak pradana selanjutnya menanyakan keseriusan dari I Kadek Rusjaya untuk mempersunting putri beliau, dan dengan mantap pula Kadek Rusjaya mengiyakan dan memohon agar kiranya pihak pradana merestui hubungan mereka untuk melaju ke jenjang perkawinan.

Jawaban tersebut sangat memuaskan pihak pradana sehingga mereka merestui dan menerima pinangan tersebut.


Tanggapan Pihak Purusa
Pihak purusa menyatakan sangat gembira dengan diterimanya pinangan mereka, dan pihak purusa akan memboyong dan mengadakan prosesi pawiwahan di Bali, dan mereka sangat berharap, nantinya pihak pradana bisa menghadiri prosesi tersebut. Dalam kesempatan ini kedua mempelai melakukan tukar cincin dengan disaksikan oleh pinandita dan semua yang hadir.

Penyerahan Mempelai Wanita
Pada prosesi ini ketua Banjar Bhuana Shanti bapak Gusti Putu Sudiarba menyerahkan mempelai Wanita kepada ketua adat pihak Purusa. Bapak Gusti Putu Sudiarba menyampaikan pesan, agar kiranya Kaden Asten diterima seutuhnya dan didik sebagaimana putri mereka.


Nasehat Pernikahan
untuk memberikan bekal kepada calon kedua mempelai bapak Nengah Maharta, memberikan pesan-pesan agar nantinya kedua mempelai bahagia dan selalu mendapatkan kebahagiaan, Selanjutnya bapak Nengah Maharta menyampaikan bahwa ada hal yg patut kalian pedomanin pada saat grehasta yaitu:
  1. Agar selalu mentaati aturan agama dan jangan sampai keluar dari rel agama. Pelajari tugas tugas seorang istri maupun suami. Jangan ada kata kata kutukan dalam rumah tangga, karena hal tersebut akan menyebabkan munculnya kekuatan misteri yang bisa menghancurkan rumah tangga. Sebagaimana didalam sastra (Manawa Dharmasastra III. 58) dijelaskan: Dimana wanita dihormati disanalah para Dewa senang dan melimpahkan anugerahnya. Dimana wanita tidak dihormati tidak ada upacara suci apapun yang memberikan pahala mulia.
  2. Saling mengisi dan saling menghargai perbedaan perbedaan yang ada. tidak boleh membedakan antara orang tua kandung dan orang tua mertua.
  3. Apapun hebatnya seorang suami, kekuatannya ada di istri. sakti seorang suami ada di istri. dimana suami mengabaikan seorang istri dia akan rapuh.



Penutup
Sebelum ditutup, ada penyerahan buku pernikahan kepada mempelai untuk selanjutnya di baca agar lebih terarah dalam mengaruhi masa grehasta, Selanjutnya acara ditutup oleh pembawa acara dengan Parama Shanti.

Sujud Sungkem
Inilah acara paling mengharukan untuk kedua pihak, baik pradana maupun purusa yaitu ketika kedua mempelai sujud sungkem kepada kedua orang tua. dan selanjutnya memohon doa restu kepada undangngan yang hadir. Acara semakin terasa sakral dengan  lantunan mantram subacita.


Setelah acara ritual selesai, para pengunjungpun dipersilahkan menikmati hidangan makan siang.

Ternyata cukup panjang juga artikel ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Dan akhirnya penulis menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya jika ada uraian dan penulisan nama yang keliru.


Ditulis Oleh:
(Warga Banjar Bhuana Shanti)

No comments

Powered by Blogger.