Rapat Pengurus Perdana Banjar Bhuana Shanti
BANDAR LAMPUNG - Minggu (16/6), bertempat di Balai Banjar Bhuana Shanti, telah berlangsung rapat pengurus Banjar Bhuana Shanti yang baru di lantik (2/6) yang lalu. Sekitar pukul 11:00 WIB, agenda rapat dibuka oleh pembawa acara yang dibawakan oleh Sekretaris Banjar Bhuana Shanti, I Wayan Aryudi. “Sebelum memulai rapat ini, izinkanlah kami memberikan salam panganjali umat.
Om Swastyastu,” ujarnya memulai. Ia pun lalu membacakan susunan acara rapat. “Secara umum, rapat kita hari ini akan mendengarkan program kerja dari masing-masing bidang selama periode 2019-2022. Kepada masing-masing Wakil Ketua Bidang agar dapat mempersiapkannya sesuai dengan template yang telah kami sediakan. Nanti akan kami bagikan,” ujarnya lagi.
Namun, sesaat sebelum rapat di mulai, Wakil Ketua I Bidang Hubungan Masyarakat, I Wayan Eka Sura Atmaja, mengingatkan dan memberikan masukan kepada Ketua Banjar Bhuana Shanti, I Gusti Putu Sudiarba, agar sebelum membahas program kerja di masing-masing bidang harus dijelaskan dulu apa yang menjadi tujuan, harapan, cita-cita dan arah dari organisasi banjar ini. “Ini menjadi penting untuk di bahas agar program kerja yang kita susun ini sejalan (align) dengan tujuan organisasi.
Jika tujuan organisasi saat ini masih belum jelas arahnya, hal itu dapat kita sempurnakan, dapat kita revisi, dapat kita amandemen. Lha wong, Undang-Undang Dasar 1945 dapat kita amandemen kok. Apalagi peraturan yang lebih rendah dibawahnya,” ungkap I Wayan Eka Sura Atmaja menjelaskan. “Iya, benar itu. Terima kasih atas masukannya,” ungkap I Gusti Putu Sudiarba.
Menurut I Gusti Putu Sudiarba, sesuai dengan buku panduan Banjar Bhuana Shanti, adapun Visi Banjar Bhuana Shanti adalah menjadi wadah perkumpulan umat Hindu untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan keagamaan, pendidikan dan seni budaya serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sedangkan Misi Banjar Bhuana Shanti meliputi :
"Hal ini harus menjadi acuan kita dalam menyusun program kerja," ungkapnya menjelaskan.
Dalam rapat pengurus kali ini, banyak agenda yang di bahas. Isu-isu strategis pun mencuat, termasuk adanya wacana ingin membentuk badan hukum dalam bentuk yayasan yang akan menjadi payung hukum bagi organisasi banjar dan perangkat organisasi lainnya untuk menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan. "Untuk membahas hal ini agar lebih konkrit, detail dan tepat sasaran perlu kiranya di bentuk panitia kerja ad hoc," ungkap I Made Suama, Wakil Ketua I Bidang Ekonomi dan Pembangunan memberikan masukannya dan diamini oleh pengurus yang lainnya. Akhirnya panitia kerja ad hoc ini pun terbentuk dan diketuai oleh I Wayan Aryudi.
Secara umum, rapat pengurus perdana kali ini berjalan dengan baik dan lancar. "Saya kira rapat seperti ini perlu kontinu kita laksanakan. Paling tidak 1 kali dalam sebulan. Hal ini penting untuk membahas isu-isu strategis lainnya sebelum di bawa dalam rapat warga yang lebih luas lagi," ungkap I Made Suama.
Akhirnya rapat pengurus pun di tutup sekitar pukul 15:00 WIB. Setelah ini, masing-masing bidang diharapkan dapat menjalankan program kerja yang telah di buat. ***
Om Swastyastu,” ujarnya memulai. Ia pun lalu membacakan susunan acara rapat. “Secara umum, rapat kita hari ini akan mendengarkan program kerja dari masing-masing bidang selama periode 2019-2022. Kepada masing-masing Wakil Ketua Bidang agar dapat mempersiapkannya sesuai dengan template yang telah kami sediakan. Nanti akan kami bagikan,” ujarnya lagi.
Namun, sesaat sebelum rapat di mulai, Wakil Ketua I Bidang Hubungan Masyarakat, I Wayan Eka Sura Atmaja, mengingatkan dan memberikan masukan kepada Ketua Banjar Bhuana Shanti, I Gusti Putu Sudiarba, agar sebelum membahas program kerja di masing-masing bidang harus dijelaskan dulu apa yang menjadi tujuan, harapan, cita-cita dan arah dari organisasi banjar ini. “Ini menjadi penting untuk di bahas agar program kerja yang kita susun ini sejalan (align) dengan tujuan organisasi.
Jika tujuan organisasi saat ini masih belum jelas arahnya, hal itu dapat kita sempurnakan, dapat kita revisi, dapat kita amandemen. Lha wong, Undang-Undang Dasar 1945 dapat kita amandemen kok. Apalagi peraturan yang lebih rendah dibawahnya,” ungkap I Wayan Eka Sura Atmaja menjelaskan. “Iya, benar itu. Terima kasih atas masukannya,” ungkap I Gusti Putu Sudiarba.
Menurut I Gusti Putu Sudiarba, sesuai dengan buku panduan Banjar Bhuana Shanti, adapun Visi Banjar Bhuana Shanti adalah menjadi wadah perkumpulan umat Hindu untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan keagamaan, pendidikan dan seni budaya serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sedangkan Misi Banjar Bhuana Shanti meliputi :
- Melaksanakan persembahyangan bersama pada Hari Purnama dan Tilem serta hari-hari besar keagamaan
- Melaksanakan upakara hari Raya Agama Hindu dan Piodalan / Puja Wali Pura Bhuana Shanti
- Melaksanakan pendidikan berbasis Agama Hindu
- Melaksanakan pembinaan seni budaya
- Memberdayakan ekonomi warga banjar
- Melaksanakan kegiatan sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan
- Membentuk sistem manajemen dan administrasi banjar yang akuntabel dan transparan
"Hal ini harus menjadi acuan kita dalam menyusun program kerja," ungkapnya menjelaskan.
Dalam rapat pengurus kali ini, banyak agenda yang di bahas. Isu-isu strategis pun mencuat, termasuk adanya wacana ingin membentuk badan hukum dalam bentuk yayasan yang akan menjadi payung hukum bagi organisasi banjar dan perangkat organisasi lainnya untuk menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan. "Untuk membahas hal ini agar lebih konkrit, detail dan tepat sasaran perlu kiranya di bentuk panitia kerja ad hoc," ungkap I Made Suama, Wakil Ketua I Bidang Ekonomi dan Pembangunan memberikan masukannya dan diamini oleh pengurus yang lainnya. Akhirnya panitia kerja ad hoc ini pun terbentuk dan diketuai oleh I Wayan Aryudi.
Secara umum, rapat pengurus perdana kali ini berjalan dengan baik dan lancar. "Saya kira rapat seperti ini perlu kontinu kita laksanakan. Paling tidak 1 kali dalam sebulan. Hal ini penting untuk membahas isu-isu strategis lainnya sebelum di bawa dalam rapat warga yang lebih luas lagi," ungkap I Made Suama.
Akhirnya rapat pengurus pun di tutup sekitar pukul 15:00 WIB. Setelah ini, masing-masing bidang diharapkan dapat menjalankan program kerja yang telah di buat. ***
Semoga semakin banyak hal inovatif yang dapat dilakukan oleh kepengurusan baru demi kepentingan umat
ReplyDelete